Kondisi finansial klub ini makin parah.
Kapten Parma, Alessandro Lucarelli (kanan)
Kondisi finansial klub Serie A, Parma, semakin buruk. Pada Selasa siang, 23 Februari 2015, waktu setempat, pengadilan sudah melakukan perhitungan harga aset-aset yang dimiliki Parma untuk selanjutnya disita.
Parma diketahui memiliki utang sebesar 197 juta euro, atau sekitar Rp2,9 triliun. Hutang ini tak mungkin bisa dibayarkan Parma dalam waktu dekat karena mereka ternyata hanya memiliki uang kas sebesar 40 ribu euro atau setara dengan Rp587 juta.
Pengadilan akhirnya bertindak untuk mengatasi kesulitan yang dialami Parma. Mereka akan menyita aset-aset klub yang pernah berjaya di era 1990-an ini.
Namun, seperti dilansir Football Italia, ternyata penyitaan bukanlah jalan keluar yang tepat untuk membebaskan Parma dari jerat utang. Diketahui, total harga aset Parma, termasuk kendaraan, peralatan fitness, dan perlengkapan medis klub, harganya cuma ada di kisaran 500 ribu euro atau setara dengan Rp7,3 miliar.
Sebelumnya, pemerintah Italia sudah menyita beberapa kendaraan operasional klub, termasuk bus tim. Itulah sebab utama mengapa para pemain Parma rela menyewa angkutan umum untuk bisa bertanding melawan Genoa di 1 Maret 2015.
Mereka tahu pihak klub sudah tak memiliki cukup uang untuk menyewa bis agar bisa berangkat ke Stadion Luigi Ferraris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kalau Mau Komentar Yang Baik Ya :)
Menggunakan Kata2 Kasar Akan Saya Hapus !!